From 1000 goto 2000


I am The Winner (motifasi menghadapi ujian atau UAN)

Seorang pecundang akan berkata “Ini mungkin, tapi sulit” sedangkan seorang pemenang akan berkata “Ini sulit, tapi mungkin

Sekarang kita tinggal memilih, kita akan menjadi siapa? Seorang pecundang atau seorang pemenang? Seorang pecundang yang hanya dengan melihat saja sudah menyerah, pasang kuda – kuda dan dalam hitungan ketiga lari menjauh. Seorang pecundang yang patah semangat, hilang kepercayaan diri, takut, dan percaya bahwa apa yang dilakukan akan percuma saja bahkan gatot (gagal total). Ataukah seorang pemenang, seorang pemenang yang percaya bahwa dia akan berhasil, dengan semangat, usaha, kerja keras, dan do’a dia percaya mampu menaklukkan dunia. Selanjutnya? Terserah anda!

Penulis yakin bahwa semua akan memilih menjadi seorang pemenang, karena memilih menjadi pemenang atau pecundang tidak sulit, sangat mudah hanya dengan memilih. Namun dalam pelaksanaan sulit untuk diterapkan.

Hidup adalah sumber masalah, pertempuran atau bahakan medan perang yang tidak akan pernah berhenti. Sejak kita lahir hingga membaca tulisan ini, semuanya pertempuran. Pertempuran melawan ketidakmampuan, ketidakberdayaan, dan juga pertempuran melawan ketidak maha tahuan kita.

Kita tercipta menjadi seorang pemenang sayangnya kita sendiri menjadikan diri kita seorang pecundang. Bagaimana tidak waktu kita kecil kita tidak mampu berbuat apa – apa, yang bisa kita lakukan hanya menangis. Lihatlah diri kita sekarang, kita bisa berjalan bahkan berlari, kita bisa makan bahkan membuat makanan, kita bisa berbicara bahkan bernyanyi. Coba banyangkan apa yang akan terjadi apabila sejak kita terlahir kita menjadi seorang pecundang yang takut belajar berjalan karena takut jatuh, yang takut makan sendiri karena takut belepotan dan ketakutan – ketakutan yang lain. Mungkin manusia akan punah karena tak mampu berbuat apa – apa.

Apabila kita tercipta menjadi seorang pemenang, mengapa kita rubah diri kita menjadi seorang pecundang. Pecundang yang mencari kambing hitam atas kesalahannya, pecundang yang bila diberi penghalang akan berbalik arah, pecundang yang selalu mencari jalan pintas atas semua kesulitan, pecundang yang ingin sukses tanpa kerja keras dan pecundang yang selalu menunggu keajaiban turun dari langit.

Salah satu rintangan akan kita hadapi [UAS, UAN, Ujian semester], satu rintangan yang sangat mudah dibandingkan rintangan – rintangan yang akan kita hadapi dihari yang akan datang. Inilah saatnya kita menentukan menjadi siapakah kita? Seorang pecundang atau menjadi seorang pemenang? Pemenang yang dengan sepenuh hati percaya bahwa dia akan menang, pemenang yang sadar bahwa keajaiban tidak datang dengan sendirinya melainkan dengan usaha dan kerja keras, pemenang yang tidak akan berbalik arah hanya karena ada penghalang didepannya, pemenang yang tidak akan bingung tuk mencari jalan pintas karena dia tahu dia berada di jalan yang benar, pemenang yang selalu menambah bekalnya untuk menemani perjalanannya, dan pemenang yang tidak akan membohongi diri sendiri dan orang lain tuk berbuat curang.

Jika kita memilih menjadi pemenang, masih ada waktu tuk menyiapkan semua bekal, masih ada waktu tuk menyingkirkan semua rintangan, masih ada waktu tuk mengubah pikiran kita terutama tentang apa yang kita pikirkan tentang diri kita.

And the last:
U ar what u think! So, u must believe that u ar the winner!! If u believe it, u’ll be the big winner!!
S’mangat!!

Sumber :

1.http://www.dudung.net/artikel-bebas/i-am-the-winner-motifasi-menghadapi-ujian-atau-uan.html


Penyebab Depresi

Realitas kehidupan kini semakin kejam, banyak orang mengalami depresi. Depresi diartikan sebagai sebuah kondisi batin yang tertekan dalam waktu panjang dan dapat mengakibatkan hilangnya harapan hidup, makna hidup, dan kepercayaan diri. Mungkin Anda yang mengalami depresi ingin menghilangkan rasa depresi Anda, namun tak jarang malah justru memperparah kondisi Anda sendiri. Berikut beberapa penyebab depresi :

Mencari saran atau tips mengatasi depresi. Tip dari buku atau dari orang lain itu sangat dibutuhkan tetapi posisinya untuk membantu, bukan penentu, dan malah mengandalkannya. Saran akan berguna ketika Anda dalam keadaan sedang berusaha untuk mengatasi depresi dan tidak berguna kalau hanya duduk dan diam saja.

Menyalahkan orang atau keadaan. Mungkin saja yang membuat Anda depresi adalah dunia atau orang lain yang kejam. Namun, akan sangat berbahaya apabila Anda justru hanya mengutuk dunia dan mengutuk orang lain. Anda setidaknya harus memiliki inisiatif untuk menghilangkan hal tersebut.

Menganut paham perfeksionis yang tidak rasional.
Konon yang menghambat upaya recovery adalah seseorang yang berpikir bahwa dia akan bebas dari depresi langsung seketika. Padahal mengatasi depresi butuh proses yang berkelanjutan, dan jika Anda menolak proses itu bukan malah cepat tetapi malah semakin lama.

Membiarkan merasuknya pikiran negative.
Misalnya, saya muak melihat diri saya, saya sudah tidak punya apa-apa lagi, hidup saya sudah hancur, dan sebagainya. Jika hal ini terus berlanjut maka akan mempersulit upaya penyembuhannya.

Skeptis atau tidak percaya terhadap saran atau pendapat orang lain. Menutup diri, atau melecehkan semua orang atau menjauhi orang malah akan membuat diri semakin depresi.

Rutinitas yang terlalu taat. Ini juga bisa membuat depresi itu makin mendalam. Ada saran agar kita membagi aktivitas menjadi tiga: a) aktivitas positif yang wajib, b) aktivitas yang untuk fun atau pleasurable, dan c) aktivitas yang untuk menabur kebajikan pada orang lain seperti membantu atau menyambung hubungan.

Menolak realitas dengan cara yang merugikan. Jika menolak realita dengan cara yang salah, maka malah membuat depresi makin parah. Namun bila diterima dengan pasrah juga tidak menyembuhkan. Hal yang mestinya dilakukan adalah menerima untuk memperbaiki karena penderitaan yang tidak diikuti dengan perbaikan dapat menjadi trauma yang abadi.

sumber:

1. beritanet.com

2. http://www.resep.web.id/kesehatan/penyebab-depresi.htm